Analisa Terapi Obat Rawat Inap Pada Pasien Pneumonia Anak Di Rs.Hermina Tangkubanprahu Malang

Anggraeni, Widya Ratna (2020) Analisa Terapi Obat Rawat Inap Pada Pasien Pneumonia Anak Di Rs.Hermina Tangkubanprahu Malang. Diploma thesis, Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang.

[img] Text
ABSTRAKSI - Widya Ratna.pdf

Download (13kB)
[img] Text
BAB I - Widya Ratna.pdf

Download (301kB)
[img] Text
BAB II - Widya Ratna.pdf

Download (669kB)
[img] Text
BAB III - Widya Ratna.pdf

Download (444kB)
[img] Text
BAB V - Widya Ratna.pdf

Download (408kB)

Abstract

Penyakit sistem pernafasan / pneumonia seringkali menyerang balita dan terjadinya pneumonia pada anak ini bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus yang disebut dengan bronchopneumonia. Penemuan dan penanganan penderita pneumonia ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah 1.248 balita ( Dinas Kesehatan Kota Malang,2015 ). Pemberian antibiotik pada penderita pneumonia sebaiknya didasarkan pada data mikroorganisme dan hasil uji kepekaan (Irfan M, et al, 2013).Terapi Empiris dapat diberikan hingga didapatkan data mikroorganisme.Sebanyak 10 % pasien pneumonia komunitas dalam perawatan di rumah sakit disebabkan oleh bakteri (Caballero J, et al,2011).Pemilihan antibiotik secara empiris berdasarkan bebrapa faktor yaitu jenis kuman penyebab berdasarkan pola kuman setempat terbukti efektif, faktor resiko resisten antibiotik dan faktor komorbid. Terapi antimikroba harus dimulai segera mungkin setelah diagnosis pneumonia ditegakkan .Pasein pneumonia yang dirawat diberikan antibiotik dalam waktu 8 jam sejak masuk rumah sakit ( kurang dari 4 jam akan menurunkan angka kematian ). Berdasarkan hasil Penelitian ini dilakukan secara non eksperimental (survei) bersifat deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan catatan rekam medik pasien. Teknik sampling yang digunakan adalah purposif sampling. Dari 50 sampel usia yang paling banyak ialah 0-5 tahun sebesar 100%. Pengobatan pada penggunan antibiotik golongan dan jenis obat yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosporin 64% yakni dengan jenis antibiotik cefotaxim. Rute pemberian obat antibiotik yang paling banyak diberikan ialah secara intravena sebesar 90 %. Frekuensi pemberian obat antibiotik yang diberikan bervariasi tergantung pada spesien bakteri target. Terapi suportif yang banyak digunakan ialah golongan bronkodilator 12%. Interaksi obat yang terjadi berupa interaksi farmakodinamik dan interaksi farmakokinetik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pneumonia, Retrospektif,RS.Hermina Tangkubanprahu Malang
Subjects: B FARMASI > BH Rumah Sakit dan Farmasi Klinik
Divisions: D3 FARMASI
Depositing User: Sugeng Setiawan
Date Deposited: 10 May 2022 04:19
Last Modified: 10 May 2022 04:19
URI: http://repository.poltekkespim.ac.id/id/eprint/661

Actions (login required)

View Item View Item